Siapa sangka hobi fotografi dengan kamera kini bisa menghasilkan uang? Lewat situs microstock, hasil jepret kita bisa dijual pada siapa saja dengan komisi yang lumayan.
Jika ditekuni dengan serius, menjual stock photo bisa mendatangkan passive income. Cukup ambil foto sekali tapi bisa jual lisensinya berkali-kali.
Nah, jika ingin mencobanya juga, simak dulu tips berikut agar sukses jual foto di situs microstock.
Tips Bisnis Tanpa Modal Dengan Jual Foto Stock di Situs Online
1. Tentukan Niche Foto
Sebenarnya tidak ada batasan foto apa saja yang bisa dijual. Mau foto pemandangan alam maupun foto mobil bekas pun ada peminatnya selama kita bisa mencari peminat niche foto tersebut.
Meski begitu ada beberapa niche foto yang lebih mudah dijual dibanding niche lainnya. Selain itu trend juga turut berpengaruh terhadap tingkat popularitas sebuah niche. Seperti contoh foto yang berhubungan dengan tema fashion kini cukup populer akhir akhir ini.
Jadi sebelum menjual foto pada situs microstock, kita bisa cek terlebih dahulu foto-foto yang populer dijual agar lebih cepat menuai hasilnya.
2. Pilih Situs Stock Photo Terbaik
Saat ini ada banyak situs microstock yang bisa dipilih untuk menjual karya fotografi kita. Namun sebelum daftar pastikan kita sudah membaca semua ketentuan layanan yang diberikan situs tersebut.
Sebagai contoh, komisi yang ditawarkan pada setiap situs microstock berbeda-beda. Ada yang mengenakan potongan komisi yang cukup besar dan ada yang hanya mengambil sedikit komisi saja.
Selain itu ada juga situs microstock yang mewajibkan usernya untuk hanya menjual foto secara eksklusif di situs tersebut saja. Jadi kita tidak bisa menawarkan foto yang sama di situs lainnya.
Dan yang tidak kalah penting, kita juga harus melihat konten yang ada di situs microstock. Foto apa saja yang laris? Foto apa saja yang banyak dilihat pengunjung? Foto apa saja yang diperbolehkan untuk diuplaod?
Sebagai rekomendasi, beberapa situs jual foto terbaik yang bisa dicoba adalah Shutterstock atau Adobe Stock sebagai salah satu cara mendapat uang cukup dari hp saja.
3. Gunakan Kata Kunci yang Tepat
Saat mengupload foto ke situs microstock, foto milk kita akan bersaing dengan ribuan foto lain di situs tersebut. Dan melihat kebiasaan pengunjung foto microstock, kebanyakan akan mencari foto dengan kata kunci tertentu, bukan dengan browsing foto satu persatu.
Jadi agar foto lebih mudah ditemukan oleh calon pembeli, gunakan kata kunci yang tepat pada deskripsi foto seperti nama objek, warna objek, lokasi, atau perasaan yang diwakilkan oleh foto tersebut.
4. Upload Foto yang Menjual
Meski foto yang kita ambil berkualitas bagus, rasanya akan percuma jika tidak ada yang membutuhkannya, apalagi jika nichenya tidak umum.
Untuk membuat foto yang menjual, kita harus memposisikan diri sebagai calon pembeli foto. Jika kita ingin membeli foto untuk hal yang bersifat komersil, foto seperti apa yang akan kita ambil?
5. Perhatikan Kualitas Gambar
Kualitas gambar adalah salah satu hal yang tidak boleh dikompromikan. Makanya beberapa situs fotografi biasanya memiliki panduan sendiri mengenai foto apa saja yang bisa diupload ke situs tersebut.
Kualitas foto umumnya akan ditentukan oleh perangkat yang digunakan. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah skill kita dalam memilih angle foto dan komposisi warna serta kecerahan foto.
Satu hal lain yang tidak kalah penting, pastikan resolusi yang diambil berukuran besar. Dengan begitu calon pembeli nantinya bisa memiih sendiri resolusi yang mereka butuhkan.
6. Siapkan Foto dari Beberapa Sudut Berbeda
Meski sudah cukup bagus di mata kita, tampilan sebuah foto bisa saja dirasa kurang oleh calon klien. Alasannya kadang cukup sederhana, seperti angle yang dirasa kurang baik.
Untuk itu tidak ada salahnya jika kita mengambil foto dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Dengan begitu calon pembeli akan memiliki lebih banyak pilihan pada scene yang mereka sukai.
7. Ambil Gambar Sederhana
Seringkali foto yang dibutuhkan pembeli adalah foto sederhana dari sebuah objek tanpa ada hal lain yang bisa mengganggu fokus pada objek tersebut. Jika ingin menampilkan background, pilihlah satu yang tidak terlalu mencolok agar objek jepretan kita tetap dapat menonjol.
8. Pelajari Jenis-Jenis Lisensi Foto
Tips jualan foto stock di situs online berikutnya adalah mengenal jenis-jenis lisensi foto. Lisensi foto ini berfungsi untuk mengatur bagaimana pembeli foto bisa mendapatkan dan memakai foto yang mereka beli dari orang lain.
Jika kita menjualnya sendiri, lisensi ini penting untuk diketahui secara mendalam. Dan saat kita memilih untuk menjualnya di situs online, kita juga harus tahu lisensi seperti apa yang nantinya diberikan oleh situs tersebut.
Beda situsnya beda pula lisensinya. Namun umumnya ada 2 jenis lisensi foto yang harus diketahui:
a. Royalty-Free Images
Royalty-Free Image atau Lisensi Bebas Royalti adalah lisensi yang paling umum. Dengan lisensi ini calon pembeli boleh menggunakan untuk keperluan apa saja selama tidak dijual kembali.
Foto dengan lisensi ini cukup populer karena harganya yang relatif terjangkau. Dan bagi pemiliknya, foto dengan lisensi ini bisa dijual berkali-kali dengan pembeli yang berbeda-beda.
b. Right Managed License
Right Managed License atau Lisensi Hak Pengelolaan memilki batasan yang jauh lebih ketat dibanding lisensi bebas royalti. Lisensi ini akan memberikan hak ekslusif pada pembelinya, bahkan untuk penggunaan komersil. Setelah dimiliki orang lain, foto dengan lisensi ini tidak bisa dimilki oleh orang lain.
9. Upload Foto Sebanyak-Banyaknya
Mengupload foto sebanyak-banyaknya memang tidak akan menjamin sukses jual foto di situs microstock. Namun dengan melakukan hal ini, kita akan memperbeasr peluang foto kita ditemukan oleh calon pembeli.
Menjual foto stock adalah salah satu ide bisnis cerdas dan cara ampuh untuk mendapatkan passive income. Jadi jika memiliki hobi fotografi jangan hanya menyimpan karya di komputer saja. Jual foto tersebut agar bisa mendatangkan keuntungan.
Situs microstock tempat menjual foto secara online sendiri kini sudah banyak. Cukup upload foto, kita pun bisa santai menunggu hasilnya.