Siapa yang akhir-akhir ini suka membaca atau mendengar tentang resesi? Sebenarnya apa itu resesi ekonomi?
Jadi, resesi ekonomi adalah suatu kondisi dimana perekonomian negara dalam kondisi buruk.
Hal ini dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto atau (PDB) yang negatif, angka pengangguran yang meningkat, dan pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif selama 2 kuartal atau 6 bulan berturut-turut.
Tingginya angka pengangguran dan terganggunya ekonomi selama pandemik ini memicu kekhawatiran akan terjadinya resesi 2023.
Penyebab Resesi Ekonomi
Resesi ekonomi bisa terjadi karena beberapa faktor, berikut penjelasannya:
1. Guncangan Ekonomi
Salah satu contoh guncangan ekonomi yang terjadi adalah pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia dan berdampak pada lemahnya ekonomi.
2. Hutang Berlebih
Hutang berlebih juga menjadi salah satu penyebab resesi karena terjadi adanya gagal bayar dan menyebabkan kebangkrutan kemudian membalikkan kondisi perekonomian.
3. Suku Bunga
Suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya untuk produsen dan konsumen. Presentase suku bunga yang tinggi membuat perusahaan terhambat untuk meminjamkan uang dengan jumlah yang lebih banyak sehingga dapat memperlambat modal dalam beberapa proyeknya. Hal ini tentu akan memperlambat aktivitas ekonomi.
4. Hilang Kepercayaan dan Investasi
Hilangnya kepercayaan konsumen dalam proses jual beli dan berinvestasi berakibat pada lambatnya pertumbuhan ekonomi. Hal itulah yang membuat individu memperlambat pengeluaran dan mengurangi produksi.
5. Inflasi
Inflasi merupakan kondisi dimana harga barang dan jasa menjadi lebih mahal dan nilai uang menurun. Inflasi yang berlebih tanpa diikuti dengan permintaan atau daya beli masyarakat akan menimbulkan masalah ekonomi dan memicu resesi.
6. Deflasi
Berbeda dengan inflasi, deflasi merupakan kondisi dimana turunnya harga barang dan jasa yang diiringi oleh keinginan masyarakat mendapatkan harga di titik terendah yang membuat permintaan barang dan jasa menurun dan memicu resesi.
7. Perubahan Teknologi
Kecanggihan zaman dapat memicu adanya resesi karena munculnya teknologi Artificial Inteligence (AI) dan robot yang dapat menggantikan pekerjaan manusia dan kemudian meningkatkan angka pengangguran serta memicu resesi.
Dampak Resesi Ekonomi
Saat terjadi resesi, akan banyak masyarakat yang mengalami dampak khususnya secara materil. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi ketika resesi ekonomi terjadi.
- Tingkat pengangguran meningkat
- Daya beli masyarakat rendah dan berdampak pada kebangkrutan bisnis
- Kehilangan aset karena tidak mampu membayar cicilan dan bunga
- Kesulitan dalam mendapatkan peluang
Persiapan Menghadapi Resesi Ekonomi
Tidak bisa dihindari bahwa pandemi COVID-19 ini telah mengguncang perekonominian dunia tak terkecuali Indonesia. Merosotnya kondisi ekonomi dapat berdampak pada resesi. Berikut cara melakukan persiapan untuk menghadapinya:
- Siapkan Dana Darurat
Dana darurat menjadi sangat penting ketika ada ancaman resesi. Alokasi dana darurat bisa kamu perbesar untuk mempersiapkan hal yang tidak terduga di tengah kondisi resesi. - Melunasi Hutang
Untuk kamu yang memiliki hutang konsumtif, segera lunasi hutang jika memungkinkan terutama yang sifatnya menambah beban dan tidak menambah pendapatan. Kamu juga dapat memprioritaskan hutang berdasarkan suku bunganya. - Atur Portofolio Investasi
Saat kondisi yang tidak menentu seperti ini, kamu bisa menginvestasikan asetmu kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas. Apalagi, harganya yang setiap tahun semakin meningkat, emas menjadi salah satu cara berinvestasi safe heaven atau investasi aman. - Jangan Panik dan Ubah Gaya Hidup
Nah ini juga penting lho Teman! Sifat lapar mata yang implusif atau konsumtif perlu kamu minimalisir. Coba untuk mengesampingkan kebutuhan jangka pendek dan mengalokasikannya ke dana darurat dan tabungan. - Manfaatkan Peluang
Kamu bisa mulai menambah pendapatan kamu dengan melakukan usaha kecil-kecilan untuk tambahan pemasukan.