Penyebab Penurunan Nilai Perusahaan dan Cara Meningkatkannya Kembali

BY AUTHOR

Sektor privat sedang mengalami perkembangan pesat di Era Industri 4.0. Adanya banyak perkembangan dalam dunia bisnis wajar bila menyebabkan naik serta turun secara periodik. Untuk tetap “hidup” nya suatu perusahaan, ia perlu melakukan survive.

Survive tersebut bisa berbentuk penyesuaian dengan keadaan-keadaan yang ada di era industri ini, pergantian struktur organisasi, dan lain sebagainya.

Salah satu hal yang sangat vital dalam bertahan hidupnya suatu perusahaan adalah masalah pendanaan, karena dengan lancarnya pendanaan maka biaya operasional perusahaan dapat terpenuhi sehingga perusahaan bisa berjalan dengan baik.

Lalu bagaimana apabila perusahaan mengalami penurunan nilai perusahaan? Mengapa terjadi penurunan nilai perusahaan?

Bagaimanakah cara mengatasinya sehingga nilai perusahaan tidak turun bahkan sebaliknya menjadi meningkat?

Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa definisi dari penurunan nilai perusahaan.

Penurunan nilai suatu perusahaan dapat diartikan sebagai penurunan aset perusahaan dalam hal menghasilkan manfaat ekonomi sesuai dengan tujuan sebelumnya, sebagaimana telah diperkirakan sebelumnya secara periodik.

Tentu menurunnya nilai perusahaan ini akan sangat menganggu progres dan kestabilan ekonomi yang ada di perusahaan. Beberapa penyebab penurunan nilai perusahaan antara lain adalah sebagai berikut:

#1 Kesulitan keuangan yang terus-menerus baik oleh pihak penerbit maupun pihak peminjam.

Adanya kesulitan keuangan yang dialami ini sudah jelas mempengaruhi arus kas perusahaan, apalagi kesulitan ini terjadi secara signifikan atau terus-menerus.

Baik kesulitan keuangan ini dialami oleh pihak penerbit maupun pihak peminjam, keduanya sama-sama menyebabkan penurunan nilai perusahaan.

#2 Pelanggaran kontrak

Adanya pelanggaran kontrak yang sebelumnya telah disepakati juga dapat menyebabkan penurunan nilai suatu perusahaan.

Contoh pelanggaran kontrak seperti wanprestasi atau pelaksanaan kewajiban yang lalai/tidak dipenuhi/ diingkari yang dilakukan oleh debitur baik melakukan hal yang tidak diperbolehkan atau tidak melaksanakan apa yang seharusnya dikerjakan.

Adanya pelanggaran kontrak ini menyebabkan penurunan nilai suatu perusahaan.

#3 Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya

Apabila pihak peminjam mengalami kebangkrutan, atau reorganisasi dalam hal keuangan, maka tentu saja perusahaan akan kehilangan sumber pendanaannya. Dengan begini maka terjadilah penurunan nilai perusahaan.

#4 Kehilangan pasar aktif akibat dari aset akibat dari kesulitan keuanngan yang diderita

Dan lain-lain

Lalu bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut atau dengan kata lain, melakukan peningkatan akan nilai perusahaan? Setidaknya dapat ditempuh dengan cara-cara sebagai berikut:

#1 Memperhatikan kesehatan jangka panjang perusahaan

Kesehatan perusahaan erat kaitannya dengan kapabilitas untuk mempertahankan operasionalnya dimasa sekarang dan memanfaatkannya secara maksimal untuk potensi pertumbuhannya di masa depan.

Maka dari itu sebaiknya perusahaan dapat membedakan dengan jelas antara kinerja jangka pendek dan juga kesehatan perusahaannya.

Ada beberapa komponen generik yang menandakan bahwa suatu perusahaan sehat antara lain adalah sebagai berikut: (Berdasarkan pendapat Davis, 2005)

  • Strategi bisnis yang baik
  • Produktif
  • Aset yang terjaga dengan baik
  • Produk, jasa, serta proses yang inovatif
  • Citra atau reputasi yang bagus baik di mata pelanggan, regulator, pemerintah, dan stakeholder
  • Kemampuan untuk menarik minat, menjaga, serta membangun bakat-bakat yang berkualitas

#2 ESG atau Environmental, Sosial, dan Governance

Perusahaan harus memperhatikan ESG secara baik karena dengan komponen memperhatikan lingkungan, sosial, serta pemerintah maka keberlangsungan perusahaan akan lebih baik.

Program ESG akan memberikan manfaat antara lain untuk mendukung pertumbuhan, meningkatkan return on capital, pengurangan resiko, serta peningkatan kualitas manajemen. Bentuk program ESG bisa dilihat dengan tanggungjawab sosial perusahaa

n atau biasa disebut dengan CSR. Dalam program tanggungjawab perusahaan, maka baik lingkungan, sosial, maupun pemerintah bisa mendapatkan manfaat dari keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.

#3 Komunikasi dan Keterbukaan dengan Pemegang Saham

Suatu perusahaan sudah umum dipegang oleh banyak pemegang saham.

Maka dari itu perlunya komunikasi serta keterbukaan yang baik antara pemegang saham sehingga proses value creation perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Tentunya para pemegang saham atau investor membutuhkan kejelasan bagaimana manajemen perusahaan bekerja untuk meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.

Dengan komunikasi serta keterbukaan yang baik maka perusahaan bisa meningkatkan nilai perusahaannya.

Itulah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan value suatu perusahaan dan penyebab mengapa hal tersebut bisa terjadi. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat serta mengedukasi baik para pelaku bisnis maupun calon pelaku bisnis untuk meningkatkan dan sadar akan value yang dimiliki oleh perusahaan!

Aris Wahyu Ekarini
Berperan sebagai penulis freelance dengan topik seputar dunia bisnis dan keuangan pada beberapa media online. Menerima jasa penulisan artikel berbahasa Indonesia.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

POST TERBARU