Pengertian E-Commerce, Apa Saja Contoh, Jenis dan Manfaatnya

BY AUTHOR

Saya pikir tidak ada kata cukup terlambat untuk menjelaskan sedikit tentang dunia E-commerce di Indonesia.

Karena hari ini saya melihat lahirnya pergerakan pebisnis online pemula yang semakin hari semakin merangkak naik melalui bisnis online shop. Tentu saja, semua itu dapat terwujud jika berawal dari pengenalan akan dunia E-commerce.

Berbicara tentang E-commerce pikiran kita pasti akan langsung mengarah ke situs jual beli online seperti Tokopedia, Shopee dan Bukalapak atau lainnya. Dan itu juga benar karena perusahaan jenis website toko online juga termasuk E-commerce. Apa itu E-commerce?

E-commerce Adalah…

E-commerce adalah singkatan dari Electronic Commerce. Bukan dagang elektronik tapi berdagang menggunakan peralatan elektronik. Dalam hal ini, yang paling umum menggunakan komputer PC atau smartphone yang terhubung dengan internet.

Simpel-nya, E-commerce adalah seluruh bisnis yang dijalankan di dunia maya atau pun media elektronik lainnya. Contoh jual beli online melalui internet hanya satu dari sekian banyak contoh-contoh bentuk E-commerce.

Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli

Ada begitu banyak pendapat tentang E-commerce dan definisinya. Dan menurut para ahli, saya memilih pendapat Jony Wong tentang pengertian E-commerce karena lebih singkat dan mudah dipahami.

Menurut Jony Wong, pengertian E-Commerce (Perdagangan Elektronik) adalah pembelian, penjualan, dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik.

Dari pengertian tersebut, kita jadi tahu apa itu E-commerce, yaitu segala macam perdagangan melalui sistem elektronik.

Sejarah E-commerce di Indonesia

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 saat banner-elektronik berupa iklan pertama kali dipasang di website. Sejak saat itu, perkembangan E-commerce di Indonesia semakin berkembang.

Meskipun di Indonesia baru benar-benar ramai tentang bisnis E-commerce ini beberapa tahun setelah awal tersebut.

Seperti munculnya website toko online seperti Tokobagus pada 2005, Tokopedia pada tahun 2009, Bukalapak pada tahun 2010, Shopee di tahun 2014 dan JD.id di tahun 2015.

Sampai hari ini, terus bermunculan banyak sekali website E-commerce di Indonesia. Bukan hanya yang disokong oleh perusahaan besar tapi juga website E-commerce perorangan.

Model E-commerce Indonesia

Dalam perkembangannya, sampai hari ini setidaknya ada 3 jenis model E-commerce Indonesia.

1. Iklan baris

Iklan baris, dari koran ke web di internet.  Hal ini banyak ditemukan di forum-forum online dan website ternama sampai hari ini.

Sama halnya dengan iklan baris dikoran, model E-commerce ini mempertemukan secara langsung antara pengiklan sebagai penjual dengan pembeli.

2. Retail

Jenis E-commerce ini termasuk yang paling cepat bertumbuh. Hal ini karena situs E-commerce didukung oleh perusahaan produsen yang memasarkan produknya ke konsumen.

Proses jual beli dilakukan berdasarkan sistem yang ada di website E-commerce itu sendiri. Contoh E-commerce jenis ini toko online Lazada dan Zalora.

3. Marketplace

Strategi Berjualan Laris Di Marketplace Lokal

Semua bisa berbisnis online, semua bisa menjual adalah konsep dasar dalam E-commerce jenis marketplace. Jadi, marketplace adalah tempat yang disediakan oleh website toko online untuk para penjual online.

Dengan adanya sistem marketplace ini, banyak yang kemudian memasarkan produknya sendiri di website E-commerce. Marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dengan metode pembayaran sistem Rekber yang keamanannya sangat terpercaya.

Contoh website E-commerce yang menyediakan fasilitas marketplace adalah Tokopedia dan Bukalapak. Sedikit informasi, Tokopedia dikenal sebagai marketplace pertama di indonesia.

Dengan adanya sistem marketplace ini, perkembangan online shop di indonesia semakin hari kian bertumbuh.

Jenis-jenis E-Commerce

Berdasarkan karakteristik model bisnisnya, perusahaan E-Commerce di Indonesia diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Business to Business (B2B)

Model bisnis B2B adalah dagang antara pelaku bisnis. Jadi, pihak produsen memasarkan produknya ke distributor, grosir atau retailer.

Simpelnya, website E-commerce B2B menjadi situs dagang online untuk perusahaan besar yang memproduksi barang di mana target pasarnya juga adalah pelaku bisnis.

Contoh website E-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.

2. Business to Consumer (B2C)

Website E-commerce B2C merupakan model bisnis online yang menjembatani antara perusahaan besar produsen dengan pelanggan konsumen dalam kegiatan jual beli.

Contoh web E-commerce Indonesia adalah Bhinneka yang terkenal dengan produk elektroniknya dan Lazada yang bergerak di bidang fashion, olahraga dan berbagai kategori produk lainnya.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Model bisnis website E-commerce C2C merupakan salah satu yang banyak ditemukan di Indonesia. E-commerce dalam hal ini toko online berlaku sebagai pihak ketiga yang mempertemukan antara konsumen dengan konsumen

Umumnya jenis website C2C ini menyediakan fasilitas marketplace untuk mendukung kegiatan jual beli para membernya. Contoh website E-commerce yang terkenal dengan jenis C2C ini adalah Bukalapak dan Tokopedia.

4. Consumer to Business (C2B)

Jenis model bisnis C2B ini juga cukup banyak ditemukan dalam E-commerce. Website E-commerce jenis ini menawarkan dan memberikan kesempatan kepada pekerja online freelance yang ingin produk atau jasanya ditawarkan ke perusahaan tertentu.

Salah satu contoh model bisnis C2B adalah Istockphoto yang digunakan untuk menjual foto bebas royalti.

Jenis-jenis model bisnis E-commerce lainnya adalah:

  • Business-to-Administration (B2A)
  • Consumer-to-Administration (C2A)
  • Online-to-Offline (O2O) contohnya MatahariMall dan Airbnb.

Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce

Tentu saja E-commerce tidak akan sepopuler sekarang ini pengaruhnya jika memiliki kekurangan yang lebih besar dari pada kelebihan untuk pelakunya.

Manfaat E-commerce

Berikut ini beberapa manfaat dari hadirnya e-commerce dalam kehidupan manusia.

1. Belanja Lebih Cepat dan Mudah

Dengan adanya E-commerce, belanja bisa lebih cepat dan mudah. Sekarang klik ini itu saja kita sudah bisa mendapatkan barang yang dibeli sampai di rumah.

Dan cara menggunakan website E-commerce untuk belanja online pun sebenarnya tidak perlu dipelajari. Karena sangat mudah, kamu yang baru berkunjung ke toko online pun bisa tahu bagaimana membeli suatu produk dan membayarnya.

2. Hemat Biaya dan Efisien

Untuk penjual, E-commerce lebih hemat biaya. Contohnya saja, tidak perlu sewa ruko atau toko untuk mulai berjualan seperti pada toko offline.

Untuk pembeli, tentu saja membeli produk di website E-commerce terpercaya juga banyak promo murah. Selain itu, belanja online lebih efisien dan tidak perlu macet dijalan atau sulit mencari produk yang hendak dibeli.

3. Jual Beli Online Bisa 24 Jam

Kapanpun dan dimanapun kita bisa belanja online saat ini. Jadi, E-commerce memungkinkan berbisnis setiap saat dan tidak perlu memikirkan komunikasi yang terpisah jarak dan waktu.

Terlebih saat ini lebih banyak yang menggunakan smartphone dan tidak bisa lepas. Dan untuk memudahkan lagi, perusahaan E-commerce pun meluncurkan aplikasi toko online di perangkat mobile agar bisa lebih dekat dengan pembeli.

4. Metode Pembayaran Bervariasi

Salah satu persaingan yang semakin ketat di antara E-commerce adalah metode pembayaran. Semakin banyak metode pembayaran yang tersedia semakin banyak online shopper’s yang tertarik.

Beberapa metode pembayaran di toko online saat ini adalah transfer bank, virtual account, Paypal, OVO, dan lain-lain. Terlebih dengan sistem COD (Cash on Delivery), banyak pembeli yang awalnya ragu-ragu berani memesan karena sistem bayar di tempat.

5. Target Pasar Lebih Luas

Keuntungan E-commerce Bagi pelaku bisnis online semakin besar. Hal ini karena target pasar di dunia maya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan toko offline yang hanya menjangkau kota-kota sekitar.

Dengan website E-commerce toko online, ruang jual beli tidak terbatas oleh kota atau pun tempat. Jangankan antar provinsi, jual sampai ke negara di seluruh dunia pun bisa dilakukan.

Kekurangan E-commerce

Namun dari berbagai kelebihan tersebut, sistem e-commerce juga tidak luput dari kekuranga-kekurangan seperti yang dijelaskan berikut ini.

1. Harga Ongkir yang Mahal

Semakin jauh wilayah pembeli maka semakin besar pula ongkos kirimnya. Tentu ini adalah salah satu kekurangan dalam dunia E-commerce yang sering dikeluhkan oleh pembeli.

2. Butuh Waktu untuk Barang Sampai

Proses pengiriman produk juga memakan waktu yang cukup lama. Terlebih untuk yang di daerah pelosok Indonesia. Dan belum semua jasa pengiriman sampai ke desa terpencil.

3. Perdagangan Informasi dalam E-commerce

Saat membeli produk secara online, tentu kita harus memberikan identitas dan alamat lengkap agar barang bisa sampai. Namun tidak jarang perdagangan informasi dalam E-commerce ini.

Apa yang dimaksud perdagangan informasi dalam E-commerce? Informasi yang kita berikan bisa saja digunakan oleh pihak tertentu untuk tujuan tertentu juga.

4. Rawan Penipuan dalam Transaksi Online

Di era generasi milenials yang bisa dikatakan E-commerce bukanlah hal yang lazim lagi, tapi tetap saja penipuan masih sering terjadi.

Masih banyak yang mengaku tertipu saat bertransaksi secara online. Untuk mencegah hal ini, tentu E-commerce terpercaya punya triknya masing-masing. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem rekber yang lebih aman dari penipuan.

Selain ditipu saat beli online, kualitas produk sangat tergantung pada penjual dan biasanya jauh berbeda dari hasil foto. Untuk mengatasi masalah tersebut, pembeli hendaknya lebih jeli dalam membandingkan harga dan tidak tergiur dengan produk murah yang kualitasnya tidak terjamin.

5. Persaingan E-commerce Keras

Berapa lama perusahaan E-commerce bisa berhasil? Dalam pidatonya, Jack Ma, founder dari perusahaan E-commerce terbesar di Tiongkok mengatakan bahwa 3 tahun pertama Alibaba tidak mendapatkan 1 dolar pun keuntungan.

Jatuh bangun dalam dunia E-commerce itu pasti. Bahkan dalam hampir semua bisnis banyak pengusaha yang harus akrab dengan kegagalan terlebih dahulu agar bisa sukses besar.

Bukan hanya karena masalah internal tapi juga masalah eksternal sangat berpengaruh dalam dunia E-commerce. Seperti kompetitor besar yang semakin jaya sementara sulitnya mendapat tempat bagi pendatang baru yang minim modal.

Tapi tidak perlu khawatir, bagi kamu yang berbisnis online shop atau tertarik membangun perusahaan E-commerce pasti peluang sukses di masa depan masih sangat terbuka. Sangat terbuka lebar.

Contoh Perusahaan E-commerce

Perusahaan E-commerce di Indonesia yang Terpopuler Untuk Belanja Online

Kalau mau ditulis semua, sepertinya akan terlalu panjang artikel ini untuk memuat semua website E-commerce di seluruh dunia. Karena itu, berikut saya rangkum beberapa contoh website E-commerce terbaik di dunia.

  • Amazon
  • Ebay
  • Alibaba
  • Aliexpress

Untuk Indonesia sendiri, berikut beberapa perusahaan E-commerce terbaik yang terpopuler untuk belanja online.

  • Lazada
  • Tokopedia
  • Bukalapak
  • Shopee
  • Blibli
  • OLX, etc.

Peluang E-commerce

Meskipun kompetitor E-commerce sangat berat, bagi kamu yang siap bertarung dan tampil beda pasti bisa segera tampil di depan.

Namun itu semua butuh kerajinan, kerja keras, pengetahuan dan teknik, modal dan pengorbanan, belajar dari kegagalan dan pastinya doa.

Perkembangan E-commerce baru di Indonesia akan semakin berat dengan masuknya era globalisasi pasar bebas. Dengan ini, kompetitor akan semakin bervariasi dan yang bisa bertahan hanya mereka yang kuat.

Himawan Pradipta
Berpengalaman di bidang publishing, editor, kontributor pada perusahaan media nasional dan bagian dari team developer aplikasi keuangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

POST TERBARU