Dalam bisnis properti jual beli rumah, peran marketing property sangat penting. Pada umumnya, strategi yang mereka lakukanlah yang membuat penjualan perumahan bisa meningkat.
Namun tidak mudah menjadi marketing property. Karena itu, berikut saya berbagi cara menjadi agen properti dengan konsep dan strategi jitu pemasaran properti yang biasa diterapkan oleh broker profesioanl.
Gaji Marketing Property
Tapi pertama-tama, saya yakin Anda penasaran dengan gaji marketing property di Indonesia?
Saya yakin Anda sudah banyak mendengar nama-nama perusahaan pengembang properti di Indonesia. Ternyata gaji marketing property di sana cukup besar. Bukan hanya gaji pokok saja, tapi juga ada asuransi, tunjangan-tunjangan dan pastinya kenaikan gaji setiap tahunnya.
Karena itulah, banyak pekerja yang tertarik dengan perusahaan-perusahaan properti karena keuntungannya yang besar.
Pada dasarnya, marketing property tidak digaji. Masa? Tapi kok mobilnya selalu gonta-ganti dan penuh sampai ke garasi tetangga? Itu memang mobil tetanggannya.
Just kidding bro. Gaji marketing property tergantung dari perusahaan properti yang ditempati. Dan uniknya lagi, mereka bisa dapat bonus saat target penjualan tercapai.
Di beberapa perusahaan, pengembang menggunakan sistem gaji komisi kepada marketing property. Mereka tidak memberikan gaji tapi memberikan komisi saat propertinya berhasil terjualkan.
Komisi tersebut tergantung dari harga properti yang dijual. Dan semakin mahal properti maka komisi persenannya juga akan semakin kecil.
Kok bisa? Misalnya harga rumah yang dijual 100 juta, maka:
Jika komisinya 1% maka penghasilan marketing property dari penjualan rumah tersebut sebesar 10 juta.
Jika komisinya 2% maka penghasilan marketing property sebesar 20 juta.
Tentu saja, 10 juta sudah termasuk gaji yang besar dalam memasarkan produk properti dengan harga murah seperti 100 juta.
Konsep Pemasaran Properti
Pemasaran perumahan atau apartemen oleh suatu perusahaan tidak hanya sebatas sebar brosur atau spamming secara membabi buta di media sosial. Teknik seperti itu kurang efektif dan malah buang-buang waktu.
Dalam berbisnis properti, sebelum memasarkan produk, kita perlu menyusun konsep pemasaran yang tepat terlebih dahulu.
Konsep pemasaran properti memberikan gambaran umum tentang properti yang akan dijual serta target pembeli yang tepat sasaran.
Dengan konsep ini, diharapkan kita melakukan riset yang mendalam tentang produk properti yang akan kita jual dan juga potensi pembeli properti dengan harga yang ditawarkan.
Dengan memiliki konsep dasar tentang produk properti dan target pemasaran, saatnya untuk menyusun strategi pemasaran properti.
Strategi Pemasaran Properti
Kok, saya jual properti (Rumah) sulitnya minta ampun ya? Tidak ada yang laku dan bahkan tidak banyak direspon.
Untuk menghindari masalah seperti ini, mau tidak mau kita membutuhkan teknik marketing yang handal untuk meningkatkan penjualan properti.
Berikut beberapa strategi pemasaran yang diterapkan oleh agen properti/broker profesional dalam memasarkan properti.
1. Gunakan teknik soft selling
Dalam promosi, terutama di sosial media atau pun blog, teknik hard selling atau menjual secara langsung kadang kurang tidak efektif.
Karena itu, kita butuh skill soft selling untuk menjual properti layaknya tanpa menjual.
Beberapa teknik pemasaran seperti ini menggunakan variasi seperti konsep storytelling (Bercerita) di sosial media.
Biasanya agen properti datang dengan masalah (Setelah melakukan riset) dan mencari solusi dengan memberikan jawaban properti miliknya sehingga terjadilah penjualan dengan teknik halus.
Tentu saja, dengan melihat masalah kemudian memberikan solusi yang tepat maka potensi penjualan pastinya tidak akan mengecewakan.
2. Kualitas properti dan harga berbanding lurus
Jika saya berikan pilihan, Anda mau beli properti murah dengan kualitas tanda tanya atau properti mahal dengan kualtais premium?
Tentu saja, 95% dari Anda termasuk saya memilih properti mahal dengan kualitas terbaik. Siapa sih, yang mau dengan properti yang mudah rusak?
Pertimbangan inilah yang menjadi dasar bagi marketing properti dalam memasarkan apartemen atau perumahan.
Mereka tahu bahwa kualitas properti dan harga selalu berbanding lurus. Dengarkan cerita saya tentang kualitas dan harga berikut ini.
Suatu hari, ada seorang penjual kain yang datang ke rumah. Tapi bukan seperti orang biasanya dengan barang yang sudah lazim, mereka datang dengan kain tenun yang terbuat dari pelepah pisang.
Tentu saja, sebuah pengetahuan baru bagi saya. Hebatnya lagi, mereka bukan datang mempromoasikan motif kain tersebut seperti biasanya. Tapi lebih kepada menjelaskan sesuatu yang baru. Ketika kain tersebut dikebas-kebaskan, maka kain tersebut seperti baru keluar dari lemari pendingin.
Karena saya tidak punya uang, maka saya tidak berani menanyakan harganya. Bahkan saat mereka memberikan harga 250 ribu, saya tidak berani menawar. Meskipun mereka meminta menyebutkan harga yang layak untuk produk mereka sebagai riset pasar.
Maksudnya apa nih, dan hubungannya dengan kualitas dan harga properti?
Jika kualitas properti baik dan harga yang diberikan juga terbaik, maka wajar jika banyak orang yang tidak akan berani menawar lagi. Bahkan langsung deal aja! Untuk bisa seperti itu, pastikan punya senjata ampuh mengenai produk properti yang dijual sebagai kunci utama promosi.
3. Promosi offline dan online
Saat ini, promosi offline pun tidak tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Karena itu, teknik sebar brosur atau membuat pameran tetap menjadi pilihan yang dapat mengundang calon pembeli.
Di era digital seperti sekarang ini, promosi bisa lebih mudah dan cepat. Intinya, lakukan promosi secara maksimal. Baik menggunakan sosial media gratis maupun berbayar seperti Facebook Ads.
Dalam promosi produk properti di sosial media, pastikan menggunakan teknik yang tepat dan mengundang perhatian netizen yang tepat sasaran. Misalnya menggunakan caption yang bikin penasaran, gambar yang menarik, dan informasi lengkap tentang properti.
Tidak ketinggalan promosi properti di koran-koran yang banyak dibaca masyarakat. Gunakan iklan baris dengan kata-kata yang menakjubkan. Dan jangan lupa lampirkan kontak yang mudah dihubungi.
Yang perlu diperhatikan dalam promosi dan iklan adalah lokasi yang strategis. Percuma pasang iklan di tempat yang ramai tapi targetnya tidak tepat.
4. Contoh Kata-kata Promosi
Banyak kalimat singkat yang cocok digunakan untuk menjual produk properti. Namun sebelum menyusun kalimat, pastikan menggunakan kata-kata promosi yang ampuh seperti:
– Murah, Mewah, Baru, Dahsyat, Dekat, Terbatas, Gratis
– Harga, Hanya, Cukup,
– Diskon, DP, Promo,
Kata-kata tersebut jika disusun dalam kalimat untuk pemasaran dapat memberikan efek yang luar biasa (The power of words).
Sebelum membuat kalimat promosi, ketahui terlebih dahulu apa yang menjadi alasan seseorang membeli rumah. Bukan hanya karena butuh rumah tapi juga karena lokasi strategis dan harga murah.
Contoh Promosi Perumahan
Coba bandingkan promosi perumahan di bawah ini!
Contoh 1
Rumah Ini Dijual!
Hubungi 085396717324
Contoh 2
Hadir Kembali! Rumah Mewah Strategis
Cukup DP 10 Juta, Langsung Dapat Kunci
085396717324
Contoh 3
TERBATAS! Promo Rumah Murah
GRATIS kunci rumah
Dengan Uang Muka 7 juta
Hubungi 085396717324
Promosi perumahan pada contoh 1 sudah banyak saya temui. Dan saya sendiri kadang hanya menoleh dan lewat saja. Bagaimana dengan Anda? Promosi seperti ini termasuk promosi hard selling yang langsung to the point sehingga kurang menarik.
Promosi perumahan pada contoh 2 merupakan promosi yang sudah bagus dan banyak dimanfaatkan oleh marketing property dalam membuat spanduk.
Kata hadir kembali menunjuk kepada profesional yang sudah terbiasa dalam hal jual beli rumah. Strategis merupakan senjata ampuh dalam bisnis properti. Dan dp 10 juta menandakan bahwa modal yang dibutuhkan tidak perlu besar untuk bisa menempati rumah.
Promosi perumahan pada contoh 3 cukup baik dalam menarik perhatian. Tapi juga harus berhati-hati karena bisa dianggap tidak serius.
Sekali lagi, promosi jika tidak totalitas dan maksimal maka sama saja dengan menyia-nyiakan waktu. Dan sebenarnya promosi bisa dilakukan dengan cara yang simpel. Yaitu menuliskan “House For Sale” dengan warna mencolok dilengkapi dengan gambar rumah diambil dari sudut yang tepat.