Kredit mobil menjadi cara ampuh bagi individu yang ingin memiliki mobil pribadi namun bujet terbatas. Mobil seharga ratusan juta rasanya lebih mudah dibiayai melalui kredit karena hanya kita tak perlu mengocek dana hingga ratusan juta. Melalui sistem kredit, Anda bisa lebih mudah dan ringan membayar cicilan per bulan.
Bagi Anda yang baru pertama kali mengajukan kredot mobil, sebaiknya perhatikan dahulu 4 hal ini. Pasalnya, terdapat beberapa kekeliruan yang kerap dialami debitur dalam mengajukan kredit mobil.
1. Minim informasi mengenai paket kredit
Sebagai pembeli mobil, Anda bukan saja harus mengetahui tipe serta klasifikasi mobil yang hendak menjadi kendaraan pribadi Anda.
Proses serta paket kredit yang hendak Anda pilih juga sebaiknya harus dipelajari terlebih dahulu karena akan berkaitan dengan kondisi keuangan Anda. Walau Anda termasuk pengguna kredit mobil pemula, Anda tak harus selalu menerima semua paket kredit yang ditawarkan penjual.
Mengapa demikian? Pahamilah bahwa Anda dapat memilih paket lain dengan kondisi lebih baik ketimbang paket yang ditawarkan oleh penjual. Misalnya, suku bunganya lebih rendah, uang muka lebih terjangkau atau persyaratan jauh lebih mudah.
Menurut tabel perbandingan kredit mobil dari situs AturDuit, suku bunga terendah pinjaman 3 tahun untuk membeli sebuah mobil di Indonesia adalah 5.69% sedangkan tertinggi adalah 11.90% per tahun.
Dengan melihat tabel ini, Anda bukan saja bisa mengetahui suku bunga terbaik namun dapat membuat pilihan terbaik untuk pengajuan kredit mobil Anda. Sehingga, Anda juga bias melakukan penghematan hingga 6.21%.
2. Memilih tenor pinjaman terlama
Benar. Adalah suatu kesalahan besar apabila Anda memilih tenor pinjaman kredit mobil paling lama. Hal ini karena bunga akan terus bergulir dan membuat jumlah pinjaman Anda semakin tinggi.
Memang kredit mobil dengan tenor paling lama yakni enam tahun sangat menarik karena cicilan per bulan yang harus dibayarkan jumlahnya lebih rendah. Padahal sebenarnya Anda mampu membayar cicilan dengan periode kredit tiga atau empat tahun.
Risiko memilih tenor pinjaman terlama adalah semakin besar bunga yang harus dibayar dan menggerus kondisi keuangan Anda karena Anda tak pernah tahu sampai kapan memiliki pekerjaan mapan untuk membayar cicilan.
Dengan memperpanjang tenor pinjaman, Anda malah mengorbankan dana jangka panjang demi kebutuhan jangka pendek. Akan lebih masuk akal secara finansial apabila Anda mempercepat periode kredit mobil, bukan memperpanjang.
Simulasi :
Sebagai contoh, Anda hendak membeli mobil Honda BRV seharga Rp 250.000.000. Apabila mengambil tenor pinjaman selama empat tahun, cicilan yang harus Anda bayar adalah Rp 4.881.000 per bulan, sementara tenor enam tahun adalah Rp 3.862.000.
Namun, dengan tenor pinjaman lebih lama bunga yang harus Anda bayarkan sebesar Rp 278.064.000, sementara untuk periode empat tahun bunganya adalah Rp 234.288.000. Anda bisa menyimpan Rp 43.776.000 bila memilih periode lebih pendek.
3. Pemberian uang muka rendah
Perlu diingat bahwa meski Anda mengambil sistem kredit untuk memiliki mobil, namun Anda harus menyediakan uang muka.
Jumlahnya memang tak harus mencapai ratusan juta namun alangkah lebih baik jika Anda membeli mobil di saat kondisi keuangan sudah mapan dan memiliki modal awal. Modal awal yang berfungsi sebagai uang muka ini akan membantu memperkecil cicilan per bulan.
Sebaiknya hindarilah memberi uang muka rendah atau di bawah 30 % dari harga mobil. Anda bisa membeli mobil dengan uang muka rendah saat program diskon akhir tahun atau pesta diskon lainnya yang hanya berlaku dalam periode tertentu saja. Anda bisa lebih ringan membayar cicilannya ketimbang yang menggunakan DP rendah.
Sebagai contoh, membeli mobil seharga Rp 200.000.000 dengan uang muka tinggi dan uang muka rendah tentu berbeda.
Jika memberi DP 30% dari harga mobil dengan bunga 4.8% per tahun, maka cicilan per bulan selama empat tahun yang harus dibayarkan adalah Rp 3.476.666. Sementara jika DP nya hanya 20% maka cicilan per bulannya sebesar Rp 3.973.333.
4. Evaluasi harga mobil hanya dari cicilan saja
Terbakar semangat untuk memiliki mobil impian, pembeli mobil seringkali hanya mengevaluasi harga mobil dari jumlah cicilan saja bukan dari angka keseluruhan. Hal ini perlu dihindari dan menjadi perhatian karena Anda seolah-olah hanya melihat jumlah cicilan yang notabene jumlahnya jauh lebih kecil daripada harga mobil secara keseluruhan.
Dengan iming-iming cicilan rendah setiap bulannya, Anda menjadi kalap lalu terbius bujuk rayu sales. Padahal, Anda tetap harus mengevaluasi total harga mobil secara keseluruhan setelah dibayar dengan sistem kredit. Jangan sampai termanipulasi angka kecil yang membuat harga mobil seolah-olah lebih murah.
Nah, berpikir jernih sebelum memutuskan membeli mobil idaman sangat perlu. Apalagi bagi Anda yang memilih mengambil kredit mobil ketimbang membayar tunai. Anda harus bisa memperhitungkan untung-ruginya. Jangan sampai, cicilan belum lunas namun kondisi finansial Anda mulai goyah.