Kata diskon pastinya sudah tidak asing lagi bagi kita, apalagi yang hobinya shoping. Kata-kata Diskon menjadi magnet untuk segera melepaskan hasrat berburu barang kesayangan kita.
Sudah pasti yang paling mendominasi dalam hal berburu Diskon adalah kaum hawa. Bahkan ada anekdot yang beredar luas di masyarakat kalau di keluarga itu fungsinya “Workshop” yang artinya, Papa “work” fungsinya bekerja, sementara Mama “Shop” fungsinya belanja.
Tapi itu tentu saja hanya berupa obrolan kacang mengisi dialog hiburan. Kenyataannya, kaum pria pun banyak juga yang hobinya shoping.
Pada dasarnya setiap manusia selalu menginginkan sesuatu yang berlebih sepanjang ia mampu. Ya seiring dengan bertambahnya penghasilan yang ia dapatkan. Orang kaya pasti kebutuhannya dan berbelanjanya akan lebih beraneka ragam, dibandingkan dengan orang biasa. Itu sudah menjadi rumus hidup.
Kembali ke masalah diskon, sebenarnya ada pertanyaan mengapa sebuah perusahaan menerapkan system diskon? Padahal diskon itu merupakan potongan harga. Kalau harga dipotong, pertanyaannya berarti rugi dong?
Secara artian diskon memang potongan harga, namun hanya diberikan pada momen-momen tertentu yang bertujuan untuk menggaet pembeli.
Namun apakan dengan adanya diskon akan menyebabkan rugi? Tentu tidak. Diskon hanyalah sebuah strategi penjualan.
Dimanapun penjual pastinya tak akan membiarkan begitu saja terjadi kerugian. Di dunia dagang tak ada rumusnya penjual yang menginginkan kerugian, semuanya harus untung. Kalau bisa untungnya sebesar-besarnya, ya kan?
Beberapa hal yang mendasari penjual dalam menerapkan harga diskon
Nah untuk menerapkan diskon, perusahaan biasaya menerapkan syaratnya sebagai acuan agar tidak rugi. Berikut langkah yang bisa mereka lakukan untuk membuat sebuah diskon atas produk yang akan mereka jual.
1. Harga jual diperbesar
Untuk menerapakan harga diskon, maka penjual biasanya meng-up terlebih dahulu harga secara catatan. Teknisnya mereka membuka label harga, misalnya pada awalnya harga di label 100 ribu. Maka label harga tersebut dicabut, kemudian dipasang label yang baru dengan harga 130.000.
Dengan begitu penjual dapat memeberi diskon 30%, itu berarti anda mendapat potongan harga hanya 39 ribu. Dalam arti, kenyataannya anda hanya mendapat potongan harga sebesar 9 ribu.
Dan itu terasa lebih murah dari toko-toko lain, padahal bedanya hanya sedikit. Dengan begitu orang akan berbondong-bondong untuk membeli produk tersebut. Nah lumayan kan?
Lalu bagaimana dengan yang 9 ribu apakah akan menjadi rugi? Jawabannya tidak mungkin, karena setiap toko biasanya menjul margin antara 45-55 persen dari harga beli. Artinya kalau ia menjual 100 ribu, maka ia membeli sekitar 50 ribu.
2. Bersifat Insidental
Syarat member diskon yang selanjutnya adalah harus diberikan incidental agar kesan diskonnya terasa, misalnya pada akhir tahun, atau pada hari raya dan sebagainya.
Diskon tidak diberikan sepanjang waktu sebab itu bisa dinamakan penurunan harga. Maka konsumen biasanya tidak berselera untuk membeli.
Di dunia marketing atau pemasaran diskon sebetulnya memberikan beberapa fungsi tersendiri, bagi keberlangsungan suatu perusahaan.
Promosi strategi pemasaran dengan membuat diskon
Dengan diskon perusahaan akan mendapatkan keuntungan, branding di mata masyarakat, juga percepatan penjulan, sekaligus menyelamatkan dari kebangkrutan. Mengapa demikian? Untuk lebih jelasnya, simaklah fungsi diskon dalam penjualan berikut ini.
1. Meningkatkan daya beli
Telah disebutkan sebelumnya, dengan adanya diskon secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan. Sebab meskipun adanya pengurangan margin, tetapi efek diskon mampu meningkatkan kuantitas pengeluaran barang dalam waktu yang relatif singkat.
Artinya, semakin cepat pendapatan sebuah perusahaan, maka semakin cepat juga kemajuan sebuah perusahaan.
Pernahkah anda mengalami saat berjalan di sebuah mall, tiba-tiba ada pemberitahuan secara mendadak bahwa toko A mengadakan diskon besar-besaran tetapi hanya saat itu saja?
Orang yang mendengar pemberitahuan tersebut sontak akan merasa kaget dan tertarik, sehingga yang pada awalnya mereka hanya akan jalan-jalan mereka pun mau tidak mau membeli barang tersebut.
Banyaknya antusias pembeli menyebabkan pembicaraan di kalangan konsumen tentang diskon tersebut. Sehingga secara langsung akan menyebabkan trend viral (buah bibir) yang tentu saja akan menguatkan brand produk di masyarakat.
3. Member khusus (grosir)
Dalam perdagangan besar (grosir) tentunya kata diskon berbeda dengan harga diskon secara retail (langsung). Mereka yang mendapatkan diskon adalah para pedagang reseller atau eceran untuk dijual kembali kepada konsumen.
Jika sebuah perusahaan besar, yang terbiasa menerapkan diskon seperti ini biasanya distributor dan agen-agen nya yang tersebar di seluruh wilayah. Sementara untuk produsen kecil, maka ia akan menerapkan diskon langsung kepada reseller atau pedanga eceran.
Bentuk diskon yang diberikan biasanya berupa kesesuaian dengan jumlah pembelian. Misalnya jika membeli satu tidak mendapatkan diskon, membeli 10 diskon 10%, membeli 30 diskon 30% dan seterusnya.
Intinya semakin banyak pembelian maka ia akan medapatkan diskon semakin besar. Dengan begitu pedagang eceran akan mendapatkan keuntungan dari diskon tersebut.
4. Kesempatan kepada perantara
Sistem diskon digunakan juga oleh para perantara atau makelar suatu instansi. Sebuah instansi biasanya memerlukan barang atau jasa untuk memeuhi kebutuhannya.
Maka ia pun mengutus vendor untuk membelikan sejumlah barang tersebut sesuai dengan harga di pasaran. Maka untuk mendapatkan untung, makelar pun akan mencari perusahaan yang memberikan diskon.
Para makelar ini biasanya akan berusaha mendekati para distributor atau kalau mampu ia akan berusaha untuk bisa sampai kepada produsen. Dengan begitu, margin yang ia dapatkan tentu akan semakin besar.
5. Soluasi agar tidak rugi
Selain untuk meningkatkan pendapatan untuk perusahaan, diskon juga berguna untuk menyelamatkan dari kebangkrutan.
Bagi sebuah perusahaan, terlalu lama barang menumpuk di gudang itu tentu sudah menjadi kerugian, karena menghambat proses regulasi barang. Apalagi yang dijual misalnya yang berhubungan dengan trend masyarakat yang selalu menuntut pembaharuan.
Maka perusahaan pun biasanya menerapkan kebijakan “jika dalam setahun pihak perusahaan tidak bisa menjual produk tersebut, pihak perusahaan menjual dengan diskon yang tinggi”. Yang terpenting bagi perusahaan adalah jangan sampai terjadi rugi, artinya barang yang dijual benar-benar harga produksi.
Maka jangan aneh jika menjelang tutup buku (sekitar bulan Desember) beberpa perusahaan member diskon sampai 90 persen. Maka di bulan itulah para konsumen biasanya berpesta pora menyambut kedatangan diskon besar-besaran.
Begitulah fungsi dan peran diskon. Intinya dengan diskon perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang besar, dengan diskon pula perusahaan dapat dibantu dari kebangkrutan.
Jika anda adalah seorang wirausahawan jangan sepelekan efek diskon. Karena jika kita pelajari dan terapkan dengan benar, diskon mampu menjadikan usaha kita berkembang pesat.
Semoga artikel fungsi dan peran diskon dalam penjualan ini bermanfaat bagi pembaca budiman. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau tidak sesuai dengan teori.
Silahkan anda menambahkan atau memberikan kritik untuk perbaikan tulisan ini dengan memberi saran di kolom komentar. Sebesar atau sekecil apapun aspirasi anda kami ucapkan terima kasih.