Pernahkah kita perhatikan di berita ada informasi seputar keuangan, salah satunya tentang nilai tukar Rupiah terhadap beberapa mata uang asing? Bagi mereka yang tidak sedang berbisnis, mungkin berita tersebut akan langsung diabaikan.
Akan tetapi, lain halnya jika mereka yang menggeluti bidang bisnis pasti akan selalu menunggu kabar terbarunya. Namun dari satu hal yang sama adalah bahwa nilai Rupiah hampir selalu ada di bawah mata uang asing, khususnya dengan Dollar Amerika.
Keadaan tersebut sudah berlangsung sudah cukup lama. dan jika kondisi ini terus menerus terjadi, banyak dampak yang akan dirasakan negara ini, khususnya oleh masyarakatnya. Setidaknya bisa terjadi 7 kejadian buruk dari dampak posisi Rupiah yang ada di bawah.
Memiliki Pertumbuhan Ekonomi yang Sangat Lambat
Kondisi dengan lemahnya nilai Rupiah hanya akan memperlambat laju ekonomi di dalam bidang global. Indonesia akan sulit beranjak dengan kekuatan ekonomi yang lemah tersebut.
Jika pertumbuhan ekonomi yang melambat maka banyak dampak yang akan dirasakannya, salah satunya sulitnya terjadi pengembangan infrastruktur di kota-kota.
Pemutusan Hubungan Kerja Secara Besar-besaran
Apa jadinya jika harga bahan baku yang diimpor sudah melambung tinggi terhadap nilai tukar rupiah? Jawabannya adalah perusahaan akan kelabakan untuk memproduksi dan menjualnya.
Imbasnya adalah perusahaan tersebut melakukan PHK secara besar-besaran, untuk tujuan menyimbangkan neraca keuangan perusahaan. Kejadian tersebut bahkan telah terjadi di negara kuat seperti Amerika Serikat beberapa hari yang lalu.
Tingkat Kemiskinan yang Sulit Pudar
Ciri yang bisa dilihat dengan jelas dari terpuruknya nilai tukar Rupiah adalah dengan meningkatnya kemiskinan di banyak wilayah. Tidak hanya di pedesaan, melainkan juga dengan di perkotaan.
Kemiskinan tersebut adalah imbas dari adanya pemutusan hubungan kerja tadi. Ketika usia seseorang yang di-PHK sudah tidak produktif lagi maka dia sudah tidak bisa mendapatkan pemasukan lagi.
Pengangguran Ikut Meningkat
Dampak lainnya adalah dengan terjadinya peningkatan yang drastis dari pengangguran. Bagaimana mau mendapatkan pekerjaan, sedangkan sudah banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya.
Hasilnya pencari kerja pun akan menumpuk. Jika mereka tidak diimbangi dengan skill maka akan semakin sulit mendapatkan pekerjaan.
Masyarakat Memiliki Gizi yang Buruk
Rupipah yang terus ada di kondisi terbawah akan membawa kepada gizi yang tidak bagus. Banyak lapisan masyarakat yang enggan membeli bahan makanan bergizi karena harganya mahal.
Imbasnya mereka hanya mengonsumsi makanan yang tidak sehat, hanya demi menyambung hidup.
Lemahnya Daya Beli Masyarakat
Apa jadinya jika daya beli menjadi melemah? Tentu saja tidak akan ada aktivitas keuangan untuk perusahaan atau produsen. Jika sudah begitu maka pelaku-pelaku usha akan mengalami kebangkrutan yang sulit bangkit lagi.
Tentunya ini akan menjadi kerugian yang amat sangat tidak hanya bagi pelaku usaha, melainkan untuk negara secara globalnya.
Hasil Akhirnya Depresi pun akan Semakin Tinggi
Dari semua dampak yang terjadi, hasil akhirnya ada pada ketidakstabilan jiwa masyarakat itu sendiri. Jika mereka sudah tidak kuat dengan kondisi perekonomian yang ada, masyarakat pun akan mengalami tingkat stres yang cukup tinggi.
Dampak yang paling signifikan pada sektor keuangan masyarakat ialah sulitnya mendapat penghasilan yang layak sehingga banyak terjadi transaksi hutang hanya untuk menutup kebutuhan. Dan moment ini kadang justru banyak dimanfaatkan oleh pemodal yang menawarkan bentuk pinjaman seperti kredit tanpa agunan.
Semoga dampak buruk dari lemahnya nilai tukar Rupiah itu bisa dihindari, khususnya ada perhatian dari pemerintah!