Contoh Soal Menghitung BEP Usaha Makanan dan Restoran

BY AUTHOR

Centrausaha – Memahami titik impas (Break Even Point/BEP) dalam bisnis makanan adalah langkah penting untuk mengoptimalkan keuntungan Anda.

Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh soal menghitung BEP pada usaha makanan, sehingga Anda dapat lebih memahami bagaimana menerapkannya dalam strategi bisnis Anda.

Dengan mengetahui BEP, para pengusaha bisa mengetahui seberapa banyak target penjualan yang harus ditentukan.

Mengenal Konsep Titik Impas (BEP)

Apa itu Titik Impas?

Titik Impas (BEP) adalah titik di mana pendapatan yang diterima dari penjualan suatu produk atau jasa sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk atau menyediakan jasa tersebut.

Dalam kata lain, pada titik ini, bisnis Anda tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. BEP adalah landasan awal yang penting dalam perencanaan bisnis, terutama dalam industri makanan yang penuh dengan persaingan.

Mengapa Menghitung BEP Penting?

Menghitung BEP adalah langkah awal yang krusial dalam merumuskan strategi bisnis yang efektif.

Dengan mengetahui berapa banyak produk atau jasa yang perlu Anda jual untuk mencapai titik impas, Anda dapat mengatur harga jual Anda secara lebih bijak dan mengelola biaya produksi dengan lebih efisien.

Rumus Menghitung BEP Usaha Restoran

Untuk melakukan perhitungan BEP, para pengusaha bisa menerapkan rumus tetap. Rumus ini sudah menjadi standar bagi perhitungan dari BEP.

Hasil perhitungan rumus ini akan memberitahu pengusaha. Berapa banyak BEP dari usaha restoran yang sedang dijalankan. Rumusnya adalah sebagai berikut :

BEP = Fixed Cost / Harga jual satu unit – variable cost.

Seperti yang bisa dilihat, bahwa perhitungan BEP ini melibatkan berbagai aspek. Berikut adalah penjelasan mengenai aspek-aspek yang dilibatkan dalam perhitungan BEP.

  • Fixed Cost yang bisa juga diartikan sebagai biaya tetap. Biaya ini adalah hal-hal yang biayanya tidak akan terpengaruh oleh kuantitas produksi yang dilakukan oleh restoran. Contoh dari hal-hal yang termasuk fixed cost adalah biaya sewa tempat, gaji pegawai, perawatan tempat, dan sebagainya.

  • Variable Cost merupakan kebalikan dari fixed cost. Aspek ini merupakan hal-hal yang dapat terpengaruh oleh tinggi rendahnya produk yang dihasilkan. Jika produk yang dibuat semakin banyak. Maka variable cost akan ikut naik juga nilainya.

  • Harga Jual Satu Unit seperti yang jelas tertulis, adalah harga satu unit atau dalam bisnis restoran. Harga satu porsi dari makanan yang dijual, harga ini adalah harga yang ditetapkan selama penjualan dilakukan.

Contoh Soal: Menghitung BEP Usaha Makanan

Langkah 1: Identifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Pertama-tama, Anda perlu mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel dalam operasional bisnis makanan Anda.

Biaya tetap adalah biaya yang tetap dan tidak berubah terlepas dari jumlah produk yang Anda produksi, seperti biaya sewa toko atau gaji karyawan tetap. Sementara itu, biaya variabel berubah berdasarkan jumlah produksi atau penjualan, seperti bahan baku dan biaya produksi langsung.

Langkah 2: Hitung Kontribusi Margin Per Unit

Kontribusi margin adalah selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit. Ini mewakili kontribusi setiap unit produk terhadap biaya tetap dan keuntungan. Rumusnya adalah:

Kontribusi Margin = Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit

Langkah 3: Tentukan BEP dalam Unit

Dengan kontribusi margin yang dihitung, Anda dapat menentukan berapa banyak unit yang perlu Anda jual untuk mencapai titik impas. Rumusnya adalah:

BEP dalam Unit = Biaya Tetap Ă· Kontribusi Margin per Unit

Langkah 4: Hitung BEP dalam Rupiah

Selanjutnya, Anda dapat menghitung berapa total pendapatan yang diperlukan untuk mencapai titik impas dalam rupiah. Rumusnya adalah:

BEP dalam Rupiah = BEP dalam Unit Ă— Harga Jual per Unit

Menghitung BEP sangat penting dalam mengelola bisnis makanan Anda dengan efisien. Dengan memahami titik impas, Anda dapat mengatur harga produk Anda dan mengelola biaya produksi dengan lebih baik, menjadikan bisnis Anda lebih berkelanjutan dan menguntungkan.

Pastikan Anda selalu memperhatikan biaya tetap dan variabel, serta menggunakan perhitungan BEP untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih bijak.

Dalam perjalanan mengembangkan bisnis makanan Anda, selalu pantau perkembangan dan sesuaikan strategi Anda sesuai dengan kondisi pasar dan permintaan pelanggan.

Dengan melakukan hal ini, Anda akan memiliki landasan yang kuat untuk meraih keberhasilan dalam industri makanan yang kompetitif.

Dessy Nurwulan
Profesi sebagai kontributor dan editor media online untuk konten kategori bisnis, akuntansi, manajemen keuangan dan perbankan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

POST TERBARU