Centrausaha – Digitalisasi memiliki dua sisi yang berlawanan. Sisi bermanfaat dan sisi resiko yang perlu diantisipasi. Bagaimana pula pencegahannya yang tepat?
Digitalisasi saat ini memang sedang dikembangkan dengan besar besaran. Apapun lini kehidupan manusia kini dikembangkan secara digital.
Tidak bisa dielakan, digitalisasi memang sangat membantu manusia. Tetapi sadarkah Anda, dibalik manfaatnya yang luar biasa besar ada pula resiko yang bisa mengancam? Bahwa digitalisasi bisa jadi akan berubah menjadi simalakama untuk manusia?
Bagaimana Digitalisasi Menjadi Resiko Untuk Kehidupan Manusia?
Ada alasan mendasar mengapa dunia digital memiliki dua wajah, bermanfaat tetapi juga beresiko tinggi. Itu adalah fakta yang perlu Anda pahami dengan baik.
Manusia membutuhkan peran digital untuk meningkatkan taraf hidupnya dan memudahkan kehidupan mereka. Layanan digital bekerja mengambil alih sejumlah tugas dimana manusia secara alami lemah pada hal tersebut.
Sebut saja seperti memori, perhitungan, pencatatan, data, statistik, algoritma, kode, penyampaian informasi dan lain sebagainya.
Kehadiran dunia digital memudahkan manusia dalam memproses sejumlah tugas menjadi lebih mudah.
Karena bagian bagian tersulitnya sudah diatasi secara digital. Namun demikian, ini memiliki sisi gelap yang perlu dipahami, membentuk sejumlah resiko bagi kehidupan manusia.
Seperti beberapa resiko berikut ini. Banyak sekali instansi yang mulai berfokus pada digitalisasi, termasuk salah satu nya Kampus Teknologi Indonesia.
Manusia jadi ketergantungan dengan dunia digital
Manusia akan memiliki ketergantungan tinggi terhadap dunia digital. Digitalisasi membuat manusia terbiasa mengalihkan tugas berat pada sistem digital dan menerima hasil begitu saja di hadapan mereka.
Kemudian mengambil bagian analisa, kreasi, pengambilan keputusan dan pengembangan pada pihak mereka.
Ini memang membuat semuanya terlihat lebih praktis, namun juga membangun ketergantungan.
Manusia juga tidak lagi mampu melakukan langkah langkah awal dari sebuah penyajian informasi dan data. Mereka menerima informasi dan data langsung di hadapan mereka tanpa memahami prosesnya.
Dunia digital mengambil alih
Dari sekedar melakukan tugas tugas sederhana, dunia digital kemudian mengenal Artificial Intelligence.
Sebuah perangkat berbasis digital yang memiliki daya memori, analisa dan penyajian informasi super besar.
Seolah manusia dibuat menjadi tahu beres dengan peran perangkat AI ini. Meski tentunya bermanfaat, tetapi di satu sisi membuat peran manusia semakin kecil dalam menjalankan tugasnya.
Mengendalikan Resiko Dari Digitalisasi
Bila Anda sudah memahami betul bahwa dunia digital memiliki dua sisi yang berlawanan, maka kini Anda paham bahwa bagaimanapun kita perlu mengantisipasi resiko dari dunia digital.
Selain memaksimalkan manfaatnya, sebuah sistem digital juga harus memiliki sistem kendali penuh yang dikelola oleh manusia sebagai brainware. Ini akan menjadi kontrol atas kinerja dan potensi kesalahan.
Brainware akan memahami bilamana proses kerja dari sistem berjalan dengan tidak tepat atau melenceng. Juga melakukan proteksi dari kerusakan dan gangguan fungsi. Sehingga dapat mengendalikan potensi resiko digitalisasi.