Kehadiran berbagai film Hollywood yang mampu mendemonstrasikan tentang komputer dan robot yang mengambil alih kehidupan manusia menjadi perbincangan hangat beberapa tahun belakangan.
Ada yang menganggap ini mustahil, tapi ada juga yang percaya kalau hal ini sangat mungkin. Namun memang sudah ada beberapa contoh kecerdasan buatan yang menggantikan peran manusia dalam suatu pekerjaan.
Film-film tentang kecerdasan buatan memang bukan sebatas imajinasi para pembuatnya. Tapi berpikir tentang AI yang bisa mengambil alih keadaan dan mengendalikannya, untuk saat ini bisa dikatakan bahwa pendapat tentang Artificial Intellegence seperti itu masih terlalu berlebihan.
Terlebih, kecerdasan buatan adalah produk manusia yang bisa dikendalikan secara penuh oleh pembuatnya.
Bagaimana dengan Anda? Sebelum lebih jauh melihat essay Artificial Intellegence, ada baiknya kita ketahui konsep dasar AI dari segi pengertian, sejarah, contoh, kelebihan dan kekurangan Kecerdasan Buatan ini.
Pengertian Artificial Intellegence
Apa itu Kecerdasan Buatan?
Kecerdasasan Buatan (Artificial Intellegence) adalah suatu teknologi yang dibangun dari kecerdasan manusia sehingga teknologi tersebut memiliki kecerdasan manusia.
Sederhananya, AI adalah cara mentransfer kecerdasan manusia ke dalam suatu program komputer sehingga program tersebut dapat meniru dan memiliki kerangka berpikir layaknya manusia.
Definisi Kecerdasan Buatan Menurut Para Ahli
- Herbert Simon, 1987
Kecerdasan buatan adalah suatu tempat penelitian, aplikasi dan intruksi yang berhubungan dengan pemrograman komputer dengan tujuan dapat melakukan hal-hal yang menurut pandangan manusia cerdas.
- Rich dan Knight, 1991
Kecerdasan buatan adalah studi tentang cara membuat suatu komputer yang mampu melakukan hal-hal yang pada saat ini masih bisa dilakukan lebih baik oleh manusia.
Secara awam, Kecerdasan Buatan adalah salah satu mata kuliah dalam Ilmu Komputer di jurusan Teknik Informatika yang cukup rumit dan menyita waktu untuk belajar konsep-konsep seperti metode pencarian, penalaran dan logika fuzzy, JST dan lainnya.
Sejarah Artificial Intellegence dan Perkembangannya
Latar belakang munculnya kecerdasan buatan dimulai ketika era komputer modern pada tahun 1940 dan tahun 1950-an.
Pada saat itu, manusia sudah berpikir tentang cara membuat mesin yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cara berpikir layaknya manusia.
Ada banyak hal-hal penting dalam sejarah Kecerdasan Buatan.
Seperti Test Turing, sebuah tes yang diusulkan oleh Alan Turing, seorang Matematikawan asal Inggris, yaitu sebuah tes untuk menguji cerdas tidaknya sebuah mesin.
McCarthy yang mendirikan dua lembaga penelitian tentang kecerdasan buatan, yaitu Stanford Artificial Intelligence Laboratory dan MIT Artificial Inteligence Laboratory.
Beberapa penelitian sebelumnya sampai pada tahun 1956, perkembangan kecerdasan buatan cukup menyita perhatian dengan kehadiran komputer yang bisa melakukan penalaran.
Komputer yang bisa melakukan pemikiran hasil non numerik tidak lepas dari John McCarthy yang membuatnya dikenal sebagai “Bapak AI”.
Perkembangan Artifical Intellegence antara tahun 1956-1966
- Logic Theorist (Dartmouth Conference) sebuah konferensi yang dilakukan oleh berbagai ahli dari berbagai bidang dan menghasilkan Logic Theorist yang dapat membuktikan teorema Matematika.
- Sad Sam (Robert K. Lindsay, 1960), sebuah program yang dapat mengetahui kalimat sederhana dalam bahasa Inggris dan dapat menjawab berdasarkan fakta-fakta melalui sebuah percakapan.
- ELIZA (Joseph Weinzenbaum, 1967), sebuah program yang bisa memberikan jawaban dari pertanyaan.
Namun perkembangan Artificial Intellegence juga mengalami pasang surut. Tahun 1966-1974 merupakan masa gelap di mana AI tidak mengalami perkembangan yang signifikan.
Setelah masa tersebut, AI kembali berkembang pesat pada tahun 1986-Sekarang dengan munculnya berbagai inovasi di berbagai bidang yang sudah banyak tersentuh oleh Kecerdasan Buatan.
Tujuan Artificial Intellegence
Produk Artificial Intellegence dibangun dari representasi pengetahuan terstruktur dengan algoritma-algoritma tertentu berdasarkan prinsip berpikir manusia.
Jadi, tujuan dari kecerdasan buatan adalah menghasilkan produk AI untuk membantu manusia dalam menyelesaiakan suatu pekerjaan secara efisien dan cepat.
Dalam pemanfaatannya saat ini, kecerdasan buatan tidak bisa lepas dari tujuan bisnis (Enterpreneur) dan komersil. Perusahaan-perusahaan besar mengalokasikan sumber daya besar untuk berlomba-lomba menciptakan produk-produk Kecerdasan Buatan.
Fungsi Artificial Intellegence
Secara umum, fungsi dan tujuan dari Kecerdasan Buatan adalah menciptakan program komputer yang memiliki kecerdasan manusia.
Tidak menutup kemungkinan, suatu sistem AI dapat melakukan penalaran yang lebih cerdas dan mengambil keputusan. Tentu saja, kemampuan AI tersebut sudah diintruksikan terlebih dahulu saat diciptakan.
Contoh kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari adalah mesin pencari di internet. Seperti Google, mereka menggunakan konsep Artificial Intellegence dalam algoritma-algoritmanya sehingga mampu memahami keinginan penggunanya dalam mencari informasi di internet.
Karena kemampuan ini jugalah, Google menjadi mesin pencari informasi nomor satu di dunia.
Manfaat Artificial Intellegence
Secara umum, Artificial Intellegence dimanfaatkan untuk membantu manusia. Namun dibalik itu, ada tujuan utama yang tidak bisa dilepaskan, yaitu tujuan bisnis.
- Dalam dunia marketing dan bisnis, Artificial Intelegence dapat digunakan untuk membantu pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien.
- Kehadiran Artificial Intellegence dengan mudah membuat para pelaku bisnis yang membutuhkan informasi data (Data Technology and Information) untuk kebutuhan pembuatan produk. Dengan data ini juga, pelaku bisnis dapat menganalisa keinginan target pasarnya.
- Dengan memanfaatkan Artificial Intellegence, pekerjaan akan lebih efisien dengan sistem otomatisasi yang tidak terbatas ruang dan waktu.
Kelebihan dan Kekurangan Artificial Intellegence
Berikut kita lihat perbandingan antara Kecerdasan Buatan dan Kecerdasan Alami dari segi kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan Kecerdasan Alami:
- Kecerdasan alami tidak terbatas dalam hal kreatifitas.
- Kecerdasan alami bisa diperoleh dari pengalaman yang langsung dapat diterapkan pada suatu kondisi peristiwa sebagai solusi.
Kekurangan Kecerdasan Alami:
- Sumber daya manusia yang terbatas. Contohnya pengetahuan pakar yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja.
- Lebih mahal, untuk mendatangkan pakar secara langsung, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Kelebihan Kecerdasan Buatan:
- Kecerdasan buatan lebih menguntungkan dari segi komersial.
- Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan secara luas.
- Kecerdasan buatan lebih efisien dan dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan lebih cepat dan rapi.
- Kecerdasan buatan bekerja secara konsisten dan bersifat permanen.
Kekurangan Kecerdasan Buatan:
Kecerdasan buatan saat ini terbatas. Kemampuan kecerdasan buatan tidak lebih dari intruksi-intruksi yang ditanamkan ke dalam produk AI pada saat dibuat.
Bagus mana, antara kecerdasan buatan dan kecerdasan alami? Tergantung tujuannya. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa artificial intellegence diciptakan oleh manusia untuk membantu manusia dalam mengerjakan suatu tugas tertentu.
Jadi, apakah kecerdasan buatan dapat menggantikan manusia? Sudah ada beberapa contoh kecerdasan buatan yang menggantikan peran manusia. Tapi bukan berarti manusia akan kehilangan pekerjaannya secara menyeluruh.
Memang ada sebagaian besar pekerjaan yang bisa dikatakan terancam dengan munculnya kecerdasan buatan. Namun manusia tidak akan tergantikan. Ada kode etik AI yang harus menjadi pertimbangan bersama dalam pemanfaatan AI di berbagai bidang dalam kehidupan manusia.
Dampak Positif Artificial Intellegence
AI lebih murah, efisien dan canggih sehingga bisa menangani pekerjaan manusia lebih cepat.
Dampak Negatif Artificial Intellegence
Kecerdasan buatan bisa menjadi ancaman bagi tenaga kerja di perusahaan-perusahaan di masa depan.
Kecerdasan buatan masih banyak memiliki kekurangan dan masih terus dikembangkan.
Dan bisa dikatakan, selama manusia masih berpikir, maka kompetisi untuk menciptakan dan melakukan riset tentang Artificial Intellegence tidak akan pernah berhenti sampai kapanpun.
Etika Artificial Intellegence
Untuk mengatasi berbagai ancaman dan masalah yang bisa ditimbulkan oleh Artificial Intellegence, maka diperlukan etika dan kode etik yang mengatur tentang AI. Secara khusus, dalam pemanfaatan AI yang bisa mengancam kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi maupun kelangsungan hidup.
Bidang Kecerdasan Buatan
Berikut ruang lingkup kecerdasan buatan:
- Sistem Pakar: Pemanfaatan sistem komputer untuk menampung basis suatu pengetahuan dan dapat meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.
- Machine Learning
- Game
- Robotika
- Computer Vision
- Natural Language Processing and Understanding, dll.
Contoh Kecerdasan Buatan
Ada banyak contoh kecerdasan buatan saat ini yang melekat pada platform seperti IOS, Android, dan Windows.
- CHAT GPT
- Google Now
- Cortana
- IBM Watson, contoh Sistem Pakar di bidang kesehatan yang mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
- Alexa, Voice Assistant dari Amazon
- Smart Home Technology
- Tesla, kecerdasan buatan pada mobil otomatis (Self Driving).
- Siri, produk Voice Assistant dari Apple
- Dalam dunia gaming, kecerdasan buatan juga tidak pernah dilepaskan.
Materi Kecerdasan Buatan
Mengenai materi kuliah tentang kecerdasan buatan, berikut beberapa pokok yang akan dibahas.
- Pengertian Kecerdasan Buatan
- Sejarah Perkembangan Artificial Intellegence
- Metode Pelacakan/Pencarian
- Representasi Pengentahuan
- Sistem Pakar
- Fuzzy Logic (Logika Fuzzy)
- Jaringan Syaraf Tiruan JST (Neural Network)
Dari materi pembelajaran sendiri, selain teori, akan banyak studi kasus kecerdasan buatan yang akan dibahas.
Bagaimana membuat program Kecerdasan Buatan? Itu adalah tujuan utamanya. Tapi kebanyakan dalam kuliah (Beberapa kampus), kita hanya diberikan tugas tentang makalah Artificial Intellegence dan sejarahnya.
Kalau pun ada tugas sederhana, pasti akan diberikan di akhir semester saat menjelang final yang justru membuat banyak mahasiswa stress karena tugas yang menumpuk sehingga hasil tidak maksimal. Just in my opinion!